Oleh: Putut Joko, Wartawan Radar Banyumas Di Dusun Cumbut, Desa Tlahab Lor Kecamatan Karangreja yang terletak di atas bukit perbatasan Purbalingga dan Pemalang. Selain sebagai dusun yang terpencil tingkat pendidikan masyarakat di Dusun Cumbut Relatif Rendah bahkan sebagian besar masyaraakat tidak lulus Sekolah Dasa. Indrio (17) adalah satu-satunya orang yang mencapai pendidikan tertinggi di dusunnya.
Oleh : Dodi Faedlulloh S.sos, direktur Bale Adarma juga aktif bergulat di Koperasi Si Sehat. Ada hantu berkeliaran di kampus, hantu keengganan mahasiswa untuk membaca buku Sebagai kaum intelektual, mahasiwa dibebankan untuk menjadi mahluk yang ’serba tahu’. Keserba-tahuan ini mahasiswa akan dapatkan di kampusnya baik itu di dalam ataupun diluar kelas. Dikelas, mahasiswa
“24 jam dalam sehari. Tak pandang perempuan dan laki – laki. Tak ada dikotomi. Semua manusia punya waktu untuk beraktivitas yang sama.” “Ah aku lagi sibuk nih, banyak kegiatan!”. “Kuliah gue full hari ini”. “Lagi akeh gawean kiye lah!”. Begitulah celotehan-celotehan mahasiswa yang paling sering kita dengar. Seolah-olah 24 jam masih terlalu sedikit buat mereka.
Memasuki tahun 2013, banyak sekali bangunan perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah, bahkan institusi negara di kota maupun di desa dengan bangga menggunakan bahasa atau-pun istilah-istilah asing. Hal ini didukung oleh maraknya pengakuan standar internasional dalam institusi-instiusi tersebut serta pengaruh globalisasi dan modernisasi.