Oleh: Wildanshah (kepala sekolah Komunitas Bhinneka Ceria) Sekali dalam setahun, setiap anak di Indonesia sedang menunduk, bingung, cemas, mungkin bisa dibilang mengalami ketakutan. Mereka sedang diteror oleh sistem pendidikan yang sedang memaksa setiap anak murid untuk menghapal lalu dinilai dengan deretan angka. Ujian Nasional (UN) namanya, yang membuat proses belajar hanya menjadi grafik kuantitatif tanpa
Purwokerto – Keprihatinan terhadap kondisi lingkungan yang saat ini mulai rusak, membuat kawan-kawan dari komunitas Bhinneka Ceria melakukan aksi pencabutan paku disekitar Kampus Universitas Jenderal Soedirman, pada Minggu (13/4). Sebanyak 20 anggota Bhinneka Ceria bersepeda untuk mencabut paku yang menempel dipohon akibat dari sepanduk, baliho partai atau pun iklan-iklan produk. Herdi selaku penanggung jawab kegiatan
PURWOKERTO (28/03/2014) – Semilir angin senja yang berhembus diantara pepohonan pinus membawa kesejukan alam pegunungan yang tentram. Ilalang yang tumbuh liar di tepi jalan menuju Padepokan Filosofi dan Pondok Tani Organik Yasnaya Polyana, Desa Windujaya, Dusun Peninis, Baturraden pun ikut mengantarkan semangat bagi para peserta Akademi Bhinneka Ceria. Ya, sebuah forum pengenalan dan diskusi yang
Oleh: Erlina Fury Santika Malam itu, tepatnya 14 maret lalu, saya bersama lima rekan dari Unsoed berangkat menuju kota pelajar, Yogyakarta, dengan sebuah bus untuk menghadiri sekolah feminis yang diselenggarakan Perempuan Mahardika. Berbekal keberanian dan keinginan untuk belajar yang tinggi, kami berhasil menghantam dinginnya malam hinggaakhirnya selamat sampai tujuan. Mari sedikit berkenalan dengan sekolah ini.